H. Jazuli Juwaini, Lc. MA

.

Jumat, 18 Februari 2011

Ponpes Lebih Suka Terima Bantuan Berupa Uang

Senayan - Pemberdayaan ekonomi bagi generasi muda di pondok pesantren (ponpes) merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas lulusan dan lembaga ponpes. Namun, dalam upaya pemberdayaan ekonomi itu, tak jarang ponpes lebih suka menerima bantuan berupa uang.

"Saya punya pengalaman pesantren Banten dikasih bantuan sapi, baru 10 ekor saja udah kesulitan mengurusnya. Maunya yang instan-instan saja, maunya yang gambar Soekarno-Hatta. Saya berniat mendorong pemberdayaan ekonomi di pesantren, sehingga dengan pola wirausaha kita tidak hanya mengandalkan Kementerian Agama," kata anggota Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini dalam RDPU di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/2).


Padahal, menurut politisi PKS ini, dengan berwirausaha, para santri bisa membuat terobosan kerja. "Dengan demikian bisa menghadirkan pesantren yang mandiri," ujarnya.

Jazuli mengatakan, meski kiprah ponpes jelas hasilnya, namun keberpihakan negara kepada ponpes belum terlihat karena dari alokasi anggaran APBN 20 persen untuk pendidikan agama, jumlahnya masih sangat kecil dibandingkan anggaran pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan Nasional.

Karenanya, dia mendukung, dibentuknya draf RUU Pendidikan Islam sehingga lembaga pendidikan agama misalnya ponpes dan madrasah bisa diperjuangkan.

"Ada yang meminta pendidikan agama diserahkan ke Kemendiknas. Mana bisa menghasilkan tokoh yang berkualitas kalau tidak melalui pendidikan berkarakter seperti pendidikan agama. Usulan Pak Iskan cukup simpatik, kita siap untuk merumuskan draf UU yang berpihak itu seperti apa, akan sama-sama diperjuangkan," pungkas anggota DPR Dapil Banten III ini.
end

Reporter: Nofellisa | Penulis: Nofellisa | Editor: Dzikry Subhanie


Media : Jurnal parlemen
Edisi : Kamis 17 Februari 2011
Rubrik : Komisi VIII












Comments :

0 komentar to “Ponpes Lebih Suka Terima Bantuan Berupa Uang”