H. Jazuli Juwaini, Lc. MA

.

Rabu, 11 Mei 2011

Perluas Akses Pendidikan bagi Perempuan

Senayan - Pemerintah harus lebih memperhatikan dan memperluas akses pendidikan bagi perempuan. Sebab, perempuan Indonesia sampai saat ini masih tertinggal di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan representasi politik dalam pemerintahan.

"Perempuan Indonesia juga relatif lebih miskin dan memiliki tingkat buta huruf yang lebih tinggi dari laki-laki Indonesia," kata anggota Komisi VIII DPR RI Jazuli Juwaini di sela-sela kunjungan kerjanya di Banten, Senin (2/5).

Menurut politisi PKS ini, menurut data Kemendiknas, penyandang buta aksara di Indonesia sebagian besar adalah perempuan, yaitu 63 persen dari 7,7 juta penyandang buta aksara. Data ini berbanding lurus dengan penduduk yang tidak pernah sekolah. Dengan kata lain jumlah perempuan yang belum pernah mengenyam pendidikan formal lebih besar dibandingkan dengan laki-laki.

"Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan perempuan di Banten SD-SMP. Semakin tinggi usia perempuan maka angka partisipasi sekolahnya semakin rendah dibandingkan dengan laki-laki," ujarnya.

Jazuli berpendapat, kemajuan pembangunan bangsa dan negara tak bisa dilepaskan dari peran serta perempuan, terutama para ibu. Karena perempuan yang nantinya akan menjadi seorang ibu merupakan pusat pendidikan yang menentukan masa depan bangsa.

"Untuk melakukan tugas yang mulia ini, seorang perempuan dituntut menjadikan dirinya seorang pendidik yang andal dan bertanggung jawab, serta mempunyai ilmu yang memadai. Bagaimana perempuan dapat mengemban amanah ini jika dirinya sendiri tidak terdidik," ujarnya.

Tokoh ulama Banten ini menyatakan, ada banyak hal yang menyebabkan tingkat pendidikan perempuan rendah, bukan hanya semata-mata karena ketidakmampuan menjangkau biaya pendidikan, melainkan juga karena kurangnya akses serta pengaruh lingkungan keluarga.

"Adanya distorsi pemahaman teologis, sosiologis dan budaya yang menganggap perempuan hanyalah pelengkap laki-laki sehingga tidak perlu berpendidikan tinggi harus dihapuskan, karena dalam Islam hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan sama dalam hal menuntut ilmu dan mengamalkannya," jelas Jazuli

Karena itu, anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten III ini menegaskan bahwa pemerintah harus meningkatkan dan memperluas akses pendidikan bagi perempuan, tidak hanya dengan menjamin kalangan tidak mampu untuk sekolah gratis, namun juga harus ada kemudahan dalam mendapatkan pendidikan gratis tersebut.end
Reporter: Nofellisa | Penulis: Nofellisa | Editor: Dzikry Subhanie


Media : http://jurnalparlemen.com
Edisi : Selasa, 3 Mei 2011
Rubrik: Komisi VIII

Comments :

0 komentar to “Perluas Akses Pendidikan bagi Perempuan”