http://fpks-dpr.or.id
Selasa, 19/01/2010 13:40:11
Fraksi-PKS Online: Anggota Komisi VIII DPR RI, Jazuli Juwaeni meminta Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial (YANREHSOS) Departemen Sosial mengadakan program pemberdayaan sosial yang orisional, kreatif, inovatif, dan memiliki dampak besar bagi pemberdayaan masyarakat kurang mampu agar dukungan anggaran dari DPR dapat optimal.
"Persoalan penambahan anggaran itu sangat mungkin asal Pak Dirjen dapat meyakinkan Komisi VIII terkait program-programnya," kata Jazuli dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dirjen Yanrehsos Depsos, Makmur Sunusi beserta jajajarannya di gedung dewan, Senin (18/1).
Makmur Sunusi dalam kesempatan itu menjelaskan pentingnya dukungan anggaran dan komitmen bersama DPR untuk merealisasikan program-program pelayanan dan rehabilitasi sosial mengingat hal ini menyentuh jantung persoalan yang menghimpit masyarakat lemah.
Namun, Makmur juga menyayangkan kecilnya dukungan anggaran selama ini. Dia mengatakan , dari 21 isu yang ditangani Depsos, 14 isu digarap langsung oleh Dirjen Yanrehsos, tetapi anggaran untuk Dirjen ini justru yang paling kecil. Dia pun mengeluhkan dikuranginya anggaran Dirjen Yanrehsos tahun 2010 menjadi Rp. 697 Milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 698 Milyar.
Menanggapi hal tersebut, Jazuli mengatakan bahwa terjadinya penurunan anggaran Yanrehsos harus ditanyakan pada internal Depsos, karena terkait penyerapan anggaran di tahun sebelumnya. "Jika penyerapan rendah, maka jangan salahkan Dewan jika anggaran akan dikurangi," imbuhnya.
Disamping hal itu, terkait program, Jazuli menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi para penyandang masalah sosial. Menurutnya, dengan pendidikan dan pelatihan mereka dapat mandiri sehingga terberdaya dan keluar dari permasalahannya.
"Misalnya, anak-anak cacat, mereka harus terus didik dan dilatih keterampilannya dalam melukis, menyanyi, dan lain-lain. Lalu hasil karya mereka diapresiasi dan diekspose. Pasti orang-orang kaya akan tersentuh hatinya dan membeli karya-karya mereka yang luar biasa di tengah keterbatasan fisik mereka," terang Jazuli.
"Demikian juga dengan penangan anak jalanan dan gelandangan. Harusnya mereka tidak sekadar ditangkap lalu dilepas lagi. Pasti jadi gelandangan lagi. Mereka harus didik dan dilatih, dan Depsos harus bekerja lintas Departemen bekerjasama dengan Diknas misalnya, melalui Program Pendidikan Luar Sekolah," paparnya.
Persoalan modal usaha juga menjadi catatan Jazuli, "Setelah memperoleh pendidikan dan pelatihan, kasih mereka modal untuk mandiri. Dengan 2 juta rupiah, 1 juta untuk bikin gerobak, 1 juta lagi untuk modal awal, saya yakin kehidupan mereka akan lebih baik," usul dia.
Hanya dengan program yang kreatif dan inovatif seperti yang disebutkan, Jazuli menambahkan, program-program Depsos akan dapat menyejahterakan masyarakat dalam arti sesungguhnya, dan tidak sekadar lip service. "Dukungan anggaran pun akan sangat mudah diberikan DPR. Saya yakin itu," tandas dia.
Comments :
0 komentar to “Program Pelayanan Sosial Depsos Harus Kreatif dan Inovatif”
Posting Komentar