H. Jazuli Juwaini, Lc. MA

.

Selasa, 28 Juli 2009

Road Show KPU Dikecam

Seputar Indonesia
3 September 2008


JAKARTA (SINDO) – Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan sosialisasi tahapan pemilu di 14 negara menuai kecaman.

DPR menilai rencana itu tidak tepat.Sebab,KPU belum menyelesaikan teknik pemilihan yang menjadi hal penting untuk disosialisasi.

Anggota Komisi II DPR Ferry Mursyidan Baldan meminta agar KPU menunda kunjungan sampai format surat suara selesai.”Karena itu yang banyak jadi pertanyaan. Termasuk di luar (negeri),” kata Ferry di Gedung DPR, Jakarta,kemarin.

Mantan Ketua Pansus RUU Pemilu ini mengatakan, surat suara sangat penting karena ini terkait teknik memberikan suara. Karena itu,lanjut dia,jika hal itu belum selesai, sebaiknya KPU tidak usah ke luar negeri dulu. Sebab, yang perlu disosialisasi sebenarnya adalah format surat suara dan cara memberikan tanda.”Karena ini yang beda dan yang lain saya kira sama dengan pemilu yang lalu,”paparnya.



Hal senada diungkapkan anggota Komisi II DPR Chozin Cumaidy. Dia mengatakan, KPU harus menyelesaikan dulu semua teknik pemungutan suara sebelum ke luar negeri.”Proses pencalonan harus selesai dulu. Yang penting lagi bagaimana cara memilih. Surat suara modelnya seperti apa, itu yang lebih penting,” ujarnya.

Wakil Ketua Umum PPP ini mengatakan, sosialisasi memang diperlukan. Masyarakat di luar negeri juga perlu mengetahui tata cara pemungutan suara.Namun, hanya soal waktu yang belum tepat.” Apakah waktunya sekarang, itu yang perlu dilihat. Teman-teman KPU kan juga punya banyak tugas yang masih harus diselesaikan,” tandasnya.

Anggota Komisi II lainnya, Jazuli Juwaini, menilai apa yang akan dilakukan KPU adalah pemborosan.”Luar negeri hanya untuk satu daerah pemilihan (dapil). Masa banyak uang dihabiskan untuk ke luar negeri yang hanya satu dapil saja,”ujarnya. Apalagi, kata dia, anggaran KPU berada dalam posisi mepet.Atau bisa diibaratkan mendapat lampu kuning. Karena itu, dia minta KPU efisien dan tidak obral anggaran.

Untuk solusi sosialisasi ke luar negeri, Jazuli menyatakan masih banyak hal yang bisa disiasati.”Ada alternatif dengan komunikasi dunia maya.Bisa dengan kerja sama dengan Departemen Luar Negeri (Deplu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI),”ungkapnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nur Hidayat Sardini juga mengecam tindakan KPU. Menurut dia, yang seharusnya dilakukan KPU saat ini adalah memprioritaskan sosialisasi di dalam negeri. Sardini mengatakan, sosialisasi di dalam negeri saja masih minim. Dia mencontohkan amburadulnya pengumuman daftar pemilih sementara (DPS).

”Ada banyak hal di dalam negeri yang KPU harus segera lakukan pembenahan. Selain masalah DPS,administrasi pencalegan juga harus segara dibenahi karena hingga sekarang ini masih banyak yang kurang,” tandas Sardini di Kantor Bawaslu, Jakarta, kemarin.

Mengenai alasan KPU yang menyatakan kunjungannya untuk membentuk panitia pemungutan luar negeri (PPLN), dia menilai hal itu kurang tepat.Sebab,kata dia, KPU bisa saja meminta bantuan perwakilan negara di negara-negara yang kiranya akan dibentuk PPLN. Selain itu, lanjut dia, KPU juga bisa meminta bantuan Deplu untuk membentuknya.”Karena Deplu juga punya perangkat yang baik untuk mengerjakan itu,”ujarnya.

Menanggapi hal ini, anggota KPU Abdul Aziz menyatakan, kunjungan itu sangat diperlukan mengingat masih banyak warga negara Indonesia di luar negeri yang belum terdaftar sebagai pemilih. Dia mengungkapkan, tercatat ada 13 juta WNI yang berada di luar negeri. Dari jumlah itu, hanya 1,7 juta yang tercatat sebagai pemilih.”Dengan kondisi itu,sosialisasi di luar negeri sangat dibutuhkan,” tandasnya.

Menurut Aziz, dengan sosialisasi yang maksimal di luar negeri, partisipasi masyarakat diharapkan tinggi. Selain sosialisasi pemilu, KPU juga mempunyai kewajiban sosialisasi UU 10/2008 tentang Pemilu. Mengenai usulan agar KPU meminta bantuan KBRI terkait masalah ini, Aziz mengaku tugas KBRI sudah cukup banyak. ”Kan kita penyelenggara pemilu, bukan KBRI. Lagipula tugas KBRI banyak,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan anggota KPU lainnya, Endang Sulastri. Menurut dia, langkah sosialisasi ke luar negeri sudah tepat.Sebab,sosialisasi sangat dibutuhkan mengingat banyaknya WNI di luar negeri.

Comments :

0 komentar to “Road Show KPU Dikecam”